Hari selasa, tepatnya di pagi hari yang masih terasa segar, merupakan hari dimana kita selaku mahasiswa dan mahasiswi english department memiliki jadwal rutin untuk bertemu dan berhadapan dengan mata kuliah writing and composition 2. Begitulah seharusnya keadaan yang terjadi. Namun dikarenakan satu alasan, dosen pengajar mata kuliah ini memutuskan untuk tidak hadir di hari tersebut. Seluruh mahasiswa dan mahasiswi yang lumayan tegang menunggu masuknya dosen pengajar untuk menyeleksi passport dapat menunda rasa tegang mereka di karenakan jadwal untuk mata kuliah ini ditunda dan akan berlangsung pada hari kamis. Mahasiswa dan mahasiswi hanya dibekalkan dua buah lembaran kertas sebagai tugas dan akan dibahas di pertemuan selanjutnya, yaitu pada hari kamis.
Hari kamis tanggal 21 februari 2013 adalah hari dimana mahasiswa dan mahasiswi bertemu dengan mata kuliah writing and composition, karena sesuai dengan yang dijanjikan pada hari selasa, bahwasanya mata kuliah ini akan diundur di hari kamis. Pertemuan langsung diawali dengan penyeleksian passport seluruh mahasiswa dan mahasiswi, apakah passport tersebut memenuhi syarat ataukah tidak. Benar saja, ada beberapa mahasiswa yang syarat passportnya tidak terpenuhi. Sesuai dengan komitmen yang sudah disepakati di pertemuan perdana tentang komitmen pembelajaran, mahasiswa dan mahasiswi yang memilikli passport dengan syarat yang tidak terpenuhi tidak dapat untuk mengikuti proses pembelajaran mata kuliah tersebut. Jadi dengan terpaksa mereka harus meninggalkan kelas.
Setelah proses penyeleksian proses pembelajaran kembali dilanjutkan. Seluruh mahasiswa dan mahasiswi diberi sebuah perintah atau komando oleh dosen pengajar untuk membaca hasil karya mereka masing-masing dengan konsentrasi tinggi, karena setelah proses pembacaan terlaksana mahasiswa dan mahasiswi dibebankan untuk dapat mengisi lembaran kertas yang diberikan pada hari selasa kemarin, yaitu yang berjudul “Editing Checklist for Self- and Peer Editing.
Lembaran ini menyangkut banyak hal, seperti penggunaan tanda baca dalam karya tulis mahasiswa dan mahasiswi, apakah sudah benar atau masih kacau balau, dan penggunaan huruf kapital dalam karya tulis mahasiswa dan mahasiswi, apakah sudah tepat sasaran atau salah target, serta penulisan kata dalam karya tulis mahasiswa dan mahasiswi, apakah sudah benar atau masih kurang tepat.
Komando keduapun segera diperdengarkan oleh dosen pengajar kepada seluruh mahasiswa dan mahasiwi untuk segera menukar hasil kerja mereka dengan mahasiswa lain. Kemudian seluruh mahasiswa dan mahasiswi diwajibkan untuk membaca hasil karya teman teman mereka tersebut. Dosen pengajar kembali memberikan perintah atau komando untuk mengisi lembaran yang sama dengan lembaran dalam proses pengisian pertama. Namun proses pengisian kali ini ditujukan untuk teman kita. Sama halnya dengan pengisian pertama, pengisian kali ini juga berkaitan dengan penggunaan tanda baca, seperti tanda titik, koma, tanda tanya, tanda seru, dan tanda kutip. Di dalam sebuah karya tulis juga, peran dari penggunaan huruf kapital dan juga ejaan yang benar sangat krusial, oleh karena itu dalam pengisian kedua ini, dua hal tersebut tidak akan luput dari penilaian.
Komando ketigapun segera dikobarkan oleh dosen pengajar. Mahasiswa dan mahasiswi diperintahkan untuk membacakan komentar terhadap tulisan teman yang telah mereka baca. Pada akhirnya beberapa mahasiswa dan mahasiswi pun memberikan dan membacakan komentar atas tulisan yang telah mereka baca. Masalah yang banyak dikomentari dan dikritik oleh mahasiswa adalah masalah yang menyangkut penggunaan tanda baca dan huruf kapital. Banyak diantara mahasiswa dan mahasiswi kurang tepat dalam penggunaan tanda baca dan huruf kapital dalam class review perdana ini.
Pemberian penilaian terhadap karya tulis teman yang sebenarnya adalah bukan dari komando ketiga, melainkan melalui komando keempat. Dosen pengajar memberikan komando keempat ini, yaitu untuk mengisi lembaran kedua yang berjudul “Peer Review Reedback Form”. Sebenarnya antara lembaran pertama dan kedua tidak terdapat perbedaan yang cukup signifikan. Jika lembaran pertama membahas tentang teknis penulisan, maka lembaran kedua ini akan membahas tentang ide dari karya tulisan yang dibaca. Mahasiswa dan mahasiswi akan dihadapkan dengan lima soal yang harus diisi dan bertujuan untuk memberi masukan dan saran kepada penulis, karena lembaran ini mencakup banyak hal, seperti kelemahan, kelebihan, saran dan lain lain sebagainya.
Seperti minggu sebelumnya, mahasiswa dan mahasiswi akan di beri komando atau perintah untuk menyusun class review. Namun yang membedakan pertemuan pertama dengan pertemuan kali ini adalah mengenai text respon. Pada pertemuan kali ini mahasiswa dan mahasiswi tidak dituntut untuk membuat dan menyusun text respone dari bacaan yang baru, tetapi hanya dituntut untuk menyempurnakan text respone minggu lalu sesuai dengan masukan dari teman yang ditulis melalui kertas lembaran yang baru saja kita bahas.
Begitulah pertemuan minggu ini, dan untuk penulisan class review juga text respone yang selanjutnya diharapkan akan lebih sempurna lagi, baik dari penggunaan tanda baca ataupun huruf kapital.