RSS

Arsip Bulanan: Februari 2013

Class review 2 : The Command


Hari selasa, tepatnya di pagi hari yang masih terasa segar, merupakan hari dimana kita selaku mahasiswa dan mahasiswi english department memiliki jadwal rutin untuk bertemu dan berhadapan dengan mata kuliah writing and composition 2. Begitulah seharusnya keadaan yang terjadi. Namun dikarenakan satu alasan, dosen pengajar mata kuliah ini memutuskan untuk tidak hadir di hari tersebut. Seluruh mahasiswa dan mahasiswi yang lumayan tegang menunggu masuknya dosen pengajar untuk menyeleksi passport dapat menunda rasa tegang mereka di karenakan jadwal untuk mata kuliah ini ditunda dan akan berlangsung pada hari kamis. Mahasiswa dan mahasiswi hanya dibekalkan dua buah lembaran kertas sebagai tugas dan akan dibahas di pertemuan selanjutnya, yaitu pada hari kamis.

Hari kamis tanggal 21 februari 2013 adalah hari dimana mahasiswa dan mahasiswi bertemu dengan mata kuliah writing and composition, karena sesuai dengan yang dijanjikan pada hari selasa, bahwasanya mata kuliah ini akan diundur di hari kamis. Pertemuan langsung diawali dengan penyeleksian passport seluruh mahasiswa dan mahasiswi, apakah passport tersebut memenuhi syarat ataukah tidak. Benar saja, ada beberapa mahasiswa yang syarat passportnya tidak terpenuhi. Sesuai dengan komitmen yang sudah disepakati di pertemuan perdana tentang komitmen pembelajaran, mahasiswa dan mahasiswi yang memilikli passport dengan syarat yang tidak terpenuhi tidak dapat untuk mengikuti proses pembelajaran mata kuliah tersebut. Jadi dengan terpaksa mereka harus meninggalkan kelas.

Setelah proses penyeleksian proses pembelajaran kembali dilanjutkan. Seluruh mahasiswa dan mahasiswi diberi sebuah perintah atau komando oleh dosen pengajar untuk membaca hasil karya mereka masing-masing dengan konsentrasi tinggi, karena setelah proses pembacaan terlaksana mahasiswa dan mahasiswi dibebankan untuk dapat mengisi lembaran kertas yang diberikan pada hari selasa kemarin, yaitu yang berjudul “Editing Checklist for Self- and Peer Editing.
Lembaran ini menyangkut banyak hal, seperti penggunaan tanda baca dalam karya tulis mahasiswa dan mahasiswi, apakah sudah benar atau masih kacau balau, dan penggunaan huruf kapital dalam karya tulis mahasiswa dan mahasiswi, apakah sudah tepat sasaran atau salah target, serta penulisan kata dalam karya tulis mahasiswa dan mahasiswi, apakah sudah benar atau masih kurang tepat.

Komando keduapun segera diperdengarkan oleh dosen pengajar kepada seluruh mahasiswa dan mahasiwi untuk segera menukar hasil kerja mereka dengan mahasiswa lain. Kemudian seluruh mahasiswa dan mahasiswi diwajibkan untuk membaca hasil karya teman teman mereka tersebut. Dosen pengajar kembali memberikan perintah atau komando untuk mengisi lembaran yang sama dengan lembaran dalam proses pengisian pertama. Namun proses pengisian kali ini ditujukan untuk teman kita. Sama halnya dengan pengisian pertama, pengisian kali ini juga berkaitan dengan penggunaan tanda baca, seperti tanda titik, koma, tanda tanya, tanda seru, dan tanda kutip. Di dalam sebuah karya tulis juga, peran dari penggunaan huruf kapital dan juga ejaan yang benar sangat krusial, oleh karena itu dalam pengisian kedua ini, dua hal tersebut tidak akan luput dari penilaian.

Komando ketigapun segera dikobarkan oleh dosen pengajar. Mahasiswa dan mahasiswi diperintahkan untuk membacakan komentar terhadap tulisan teman yang telah mereka baca. Pada akhirnya beberapa mahasiswa dan mahasiswi pun memberikan dan membacakan komentar atas tulisan yang telah mereka baca. Masalah yang banyak dikomentari dan dikritik oleh mahasiswa adalah masalah yang menyangkut penggunaan tanda baca dan huruf kapital. Banyak diantara mahasiswa dan mahasiswi kurang tepat dalam penggunaan tanda baca dan huruf kapital dalam class review perdana ini.
Pemberian penilaian terhadap karya tulis teman yang sebenarnya adalah bukan dari komando ketiga, melainkan melalui komando keempat. Dosen pengajar memberikan komando keempat ini, yaitu untuk mengisi lembaran kedua yang berjudul “Peer Review Reedback Form”. Sebenarnya antara lembaran pertama dan kedua tidak terdapat perbedaan yang cukup signifikan. Jika lembaran pertama membahas tentang teknis penulisan, maka lembaran kedua ini akan membahas tentang ide dari karya tulisan yang dibaca. Mahasiswa dan mahasiswi akan dihadapkan dengan lima soal yang harus diisi dan bertujuan untuk memberi masukan dan saran kepada penulis, karena lembaran ini mencakup banyak hal, seperti kelemahan, kelebihan, saran dan lain lain sebagainya.

Seperti minggu sebelumnya, mahasiswa dan mahasiswi akan di beri komando atau perintah untuk menyusun class review. Namun yang membedakan pertemuan pertama dengan pertemuan kali ini adalah mengenai text respon. Pada pertemuan kali ini mahasiswa dan mahasiswi tidak dituntut untuk membuat dan menyusun text respone dari bacaan yang baru, tetapi hanya dituntut untuk menyempurnakan text respone minggu lalu sesuai dengan masukan dari teman yang ditulis melalui kertas lembaran yang baru saja kita bahas.
Begitulah pertemuan minggu ini, dan untuk penulisan class review juga text respone yang selanjutnya diharapkan akan lebih sempurna lagi, baik dari penggunaan tanda baca ataupun huruf kapital.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Februari 26, 2013 inci aldha williyan

 

Tag: , , , ,

Class Review One Broooo


Semester baru pasti akan dikiuti dengan semangat baru, dan biasanya akan semakin memudar dengan berjalannya waktu. Tetapi saya harapkan besarnya semangat dihari pertama kuliah akan tetap terjaga dan akan sama besarnya dengan hari hari kuliah yang selanjutnya dan akan terus bertahan sampai nanti kami UAS sebagai jalan menuju semester tiga dengan kepala tegak. Setelah manghabiskan waktu liburan yang cukup panjang, akhirnya tiba saatnya merasakan atmosfer kuliah dan rasa penasaran pun muncul mengenai siapa dosen pengajar yang akan memberikan materi kuliah selama satu semester kedepan atau lebih tepatnya empat bulan kedepan. Mungkin ini lah salah satu faktor meningkatnya semangat belajar di hari hari pertama kuliah.
Class review ini akan membahas tentang materi ataupun hal hal yang disampaikan oleh dosen pengajar dipertemuan terakhir, khususnya dalam mata kuliah writing and composition 2. Seperti pada umumnya, di hari pertama dosen dosen pengajar pasti akan membuka pertemuan perdana dengan sesi perkenalan yang mencakup nama lengkap, riwayat pendidikan, alamat, status, sampai contact person dosen yang bersangkutan, di mulai dari number HP, alamat email dan lain lain sebagainya. Namun ada hal yang disayangkan dipertemuan perdana ini, yaitu dosen pengajar tidak memberikan perintah ataupun tidak memaksa para mahasiswa dan mahasiswi berbicara untuk memperkenalkan diri entah itu menggunakan bahasa inggris ataupun bahasa indonesia, namun hanya mengabsensi para mahasiswa dan mahasiswi.
Kurang dari sepuluh menit sesi perkenalan ini berakhir, tetapi bukan berarti semuanya berakhir hanya sampai sesi ini. Namun segera dilanjutkan dengan penyampaian kontrak belajar. Hal ini biasa dilakukan semua dosen pengajar dihari perdana kuliah untuk menyampaikan dan mendiskusikan hal hal yang bersangkutan dengan kontrak belajar. Kontrak belajar di dalam matakuliah ini menyangkut berbagai macam hal, di mulai dari peraturan peraturan saat proses pembelajaran sampai perilaku dan syarat syarat agar mahasiswa bisa mengikuti proses pembelajaran mata kuliah writing and composition 2 ini.
Salah satu kontrak belajar yang disampaikan dosen pengajar adalah mengenai batas waktu yang ditoresansi untuk para mahasiswa dan mahasiswi yang telat memasuki kelas. Batas waktu yang ditoleransi tersebut adalah 10 menit dari waktu normal yang telah tertera dijadwal, jadi bagi mahasiswa dan mahasiswi yang telat memasuki kelas lebih dari 10 menit haram hukumnya untuk mengikuti proses pembelajaran pada hari dan mata kuliah tersebut. Dengan demikian para mahasiswa dan mahasiswi akan mau tidak mau untuk belajar menjadi manusia yang disiplin dan menghargai waktu.
Selain masalah toleransi waktu bagi mahasiswa dan mahasiswi yang telat, didalam kontrak belajar ini juga menyangkut tentang sopan santun terutama dalam berpenampilan dan berbusana. Busana yang sopan baik bagi mahasiswa ataupun mahasiswi sangat wajib hukumnya. Khusus bagi mahasiswi diusahakan tidak memakai celana apalagi yang super ketat, dengan kata lain mahasiswi sangat dianjurkan memakai rok, rok panjang tentunya. Sedangkan bagi mahasiswa, dianjurkan untuk berpenampilan rapih, terutama menyangkut masalah gaya rambut, karena semua mahasiswa ini adalah calon calon guru, dan guru yang baik adalah guru yang bisa menjadi suri tauladan bagi para siswa dan siswinya, termasuk dalam gaya rambut, jadi bagi mahasiswa dilarang berambut panjang ataupun gondrong agar terlihat lebih rapih dan sedap dipandang.
Selama empat bulan kedepan atau 16 minggu kedepan, mahasiswa dan mahasiswi akan selalu berhadapan dengan mata kuliah writing and composition 2 ini tiap minggunya. Dan untuk masalah kehadiran dosen pengajar telah menetapkan sebuah kebijakan, bahwasanya mahasiswa dan mahasiswi diwajibkan hadir 80% atau hanya diperkenankan absen sebanyak 3 kali selama satu semester ini. Namun diusahakan kesempatan 3 kali absen ini jangan digunakan untuk alasan yang kurang penting dan kurang logis. Gunakan 3 kali kesempataan absen ini untuk alasan yang benar benar penting ataupun darurat. Jadi pada intinya tetap kehadiran 100% sangat dianjurkan.
Selama berjalannya pembelajaran mata kuliah ini, semua mahasiswa dan mahasiswi akan mendapatkan kewajiban berupa 6 komposisi, yaitu text response 1, text response 2, Little Red Riding Hood reproduced, Recount Text, Explanation Text, dan final test nanti. Ke-enam dari semua komposisi itu hukumnya wajib untuk dikerjakan oleh seluruh mahasiswa dan mahasiswi sebagai syarat untuk menuju smester berikutnya.
Terdapat satu hal yang mebedakan mata kuliah writing and composition 2 ini dengan mata kuliah yang lainnya. Hal tersebut adalah dengan adanya syarat bagi seluruh mahasiswa dan mahasiswi agar bisa mengikuti proses pembelajaran mata kuliah ini tiap pertemuannya. Syarat itu disebut dengan PASSPORT. Passport ini didalamnya menyangkut tugas tugas tiap minggunya, yaitu class review dan text respon. Class review ini adalah ringkasan dari materi ataupun hal hal yang disampaikan oleh dosen pengajar dipertemuan terakhir dan akan dikumpulkan atau diserahkan kepada dosen yang bersangkutan di minggu depan. Sedangkan text respon ini adalah tugas mengenai text dari dosen pengajar, text respon ini menyangkut pendapat dan opini kita baik berupa persetujuan ataupun pertidaksetujuan, tentunya dengan alasan yang melatarbelakanginya. Keduanya, baik itu claas review ataupun text respon wajib dikumpulkan dan diserahkan kepada dosen di minggu berikutnya sebagai passport untuk mahasiswa dan mahasiswi agar dapat mengikuti proses pembelajaran mata kuliah ini. Kemudian bagi seluruh mahasiswa dan mahasiswi dituntut untuk menulis class review dan text respon minimal dalam tiga lembar buku, dan buku yang dimaksud adalah buku yang sudah di sepakati oleh dosen, dan seluruh mahasiswa dan mahasiswi.
Banyak mahasiswa mengira dengan selesainya penyampain kontrak belajar ini, selesai pula pertemuan perdana ini, karena biasanya di hari perdana dosen pengajar hanya menyampaikan kontrak belajar dan selesailah pertemuan perdana. Namun berbeda dengan mata kuliah ini. Setelah penyampaian kontrak belajar kepada mahasiswa dan mahasiswi terlaksana, dosen pengajar melanjutkan materi ataupun hal hal yang harus disampaikan kepada para mahasiswa dan mahasiswi, yaitu berupa basic writing elements. Alasan mengapa dosen pengajar menyampaikan hal ini adalah untuk membangun mahasiswa dan mahasiswi memiliki kemampuan menulis yang baik dan benar.
Basic writing elements yang disampaikan oleh dosen pengajar dipertemuan terakhir terdiri dari 5 point. 5 point ini harus dikuasai oleh seluruh mahasiswa dan mahasiswi agar dapat menjadi penulis yang baik, dan otomatis akan dapat menghasilkan karya tulis yang berkualitas tinggi. 5 point dalam basic writing elements tersebut, diantaranya:
• Purpose
Memang hal yang sangat wajar apabila elemen pertama dari menulis adalah tujuan. Tujuan adalah hal yang paling utama yang harus kita pikirkan apabila kita ingin melakukan sesuatu kegiatan. Jika tujuan sudah terarah dengan baik dan sudah terarah menuju arah dimana penulis inginkan, maka akan menghasilkan karya tulis yang maksimal. Pantas saja tujuan atau purpose tertera dalam point satu dalam elemen elemen dasar menulis, karena tujuan memiliki fungsi yang sangat krusial.
• Audience
Setelah kita mengetahui point pertama, yaitu purpose. Point yang selanjutnya adalah audience. Sebenarnya di dalam point pertama, yaitu purpose sudah dijelaskan bahwasanya tujuan adalah hal pertama yang harus dipikirkan sebelum melakukan sesuatu. Di dalam purpose tersebut juga terdapat hal hal mengenai audience, di mulai dari, untuk siapa karya tulis ini disusun atau dibuat sampai golongan audience mana yang cocok dengan karya tulis tersebut, karena semua hal tersebut termasuk tujuan dalam menulis sebuah tulisan. Jadi dapat dikatakan bahwa antara point satu, yaitu purpose dan point dua, yaitu audience memiliki hubungan yang sangat erat. Untuk menghasilkan karya tulis yang baik tentu saja kita harus memikirkan terlebih dahulu dan selalu memperhatikan audience mana yang cocok dengan karya tulis tersebut, apabila sudah demikian karya tulis yang tersusun atau tercipta akan menjadi karya tulis yang berkualitas.
• Clarity
Point selanjutnya adalah clarity. Point ketiga ini tidak kalah pentingnya dengan point point yang telah dijelaskan di atas. Tentu saja clarity sangat penting bagi terciptanya atau tersusunnya sebuah karya tulis yang berkualitas. Coba bayangkan apabila sebuah karya tulis tidak memiliki clarity atau kejelasan, baik dalam alur atau jalannya karya tulis tersebut, susunan kalimat ataupun dari susunan per paragrafnya, maka karya tulis tersebut tidak bisa kita katakan sebagai karya tulis yang baik, karena sebaik-baiknya karya tulis adalah karya tulis yang memiliki clarity atau kejelasan.
• Unity
Setelah kita mengetahui betapa pentingnya clarity atau kejelasan dalam membuat sebuah karya tulis yang baik dan benar serta berkualitas, hal selanjutnya yang harus dipahami dan dimengerti dalam basic writing element ini adalah unity atau kesatuan. Apabila telah memahami dengan baik point ke empat ini, maka seluruh mahasiswa dan mahasiswi akan menyadari sebuah hal, yaitu dengan hanya mengandalkan clarity atau kejelasan saja tidak cukup untuk menciptakan sebuah karya tulis yang baik dan berkualitas. Karena kejelasan akan membutuhkan sebuah kesatuan antara satu kalimat dengan kalimat yang lain, dan antara satu paragraf dengan paragraf yang lain. Dengan adanya kejelasan yang didukung dengan kesatuan maka akan terciptalah sebuah karya tulis yang berkualitas tinggi.

• coherence
point yang terakhir adalah coherence. Coherence di dalam kasus ini adalah menyangkut conector dan juga transition. Dan juga biasa berhubungan dengan conjunction, seperti furthermore, therefore, nevertheless dan lain lain sebagainya. Dengan adanya point kelima ini, maka akan lebih memantapkan point point sebelumnya, seperti clarity dan unity. Karena dengan adanya coherence maka akan lebih memberikan kejelasan dan tentunya juga akan mendukung kesatuan yang tercipta antara satu kalimat dengan kalimat yang lainnya ataupun antara satu paragraf dengan paragraf yang lainnya. Dengan kelima point ini mahasiswa diharapkan akan mampu menyusun sebuah karya tulis sesuai dengan apa yang diharapkan dosen pengajar, yaitu karya tulis yang berkualitas.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Februari 23, 2013 inci aldha williyan

 

Tag: , ,